PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGELOLAHAN ZAKAT FITRAH OLEH BADAN AMIL ZAKAT

Zakat merupakan rukun islam yang ketiga, dan merupakan kewajiban yang harus ditaati,sehingga setiap orang mempunyai harta (mal) dan sudah mencapai nishabnya maka wajib dikeluarkan zakatnya, hal ini dijelaskan dengan firman allah yang mengungkapkan kewajiban mengeluarkan zakat selalu di dahului dengan tugas melaksanakan sholat yang beiringan dengan zakat di dalam al-qur'an ada di 82 (delapan puluh dua) tempat,hal ini merupakan fakta bahwa mengeluarkan zakat bagi yang sudah nisbah adalah wajib dan tidak bisa di tawar lagi, serta dapat di artikan bahwa mengeluarkan zakat adalah merupakan manifestasi dari sholat, dengan demikian seseorang bukanlah orang yang baik yang hanya dapat melaksanakan ibadah kepada allah semata tanpa memperhatikan nasib sesamanya dan lingkungan,sekitarnya maka untuk merealisasikan perbuatan baik secara grtis vertikan dan horizontal,pemerintah daerah tingkst I provinsi jawa barat bekerjasama dengan MUI provinsi jawa barat, telah merintis untuk mengapliksikan zakat bagi umat islam agar lebih terorganisir, maka pada tahun 1974, dibentuklah badan amil zakat sebagai pengelola zakat, yang ditetapkan dengan surat keputusan gubernur kepala daerah tingkat I provinsi jawa barat Nomor;79/KS.315/1997 tanggal 8 maret 1997.
Zakat fitrah adalah merupakan tolak ukur kerberhasilan zakat secara umum, hal ini dapat dilihat dari peningkatan tahun ke tahun, untuk kabupaten tasikmalaya telah menduduki rangking teratas di provinsi jawa barat, adaoun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengelolaan zakat fitrah oleh badan amil dan untuk mengetahui manfaat pelaksanaan zakat bagi pertumbuhan kesejahtaan masyarakat.
Penelitian ini diawali dari pemikiran adanya hubungan komunikasi timbal balik antara lembaga,masyarakat,individu dan sebaliknya, sedangkan lrmbaga hanyalah sebagai pengelola, tetapi masyarakat mempunyai peranan yang sangat global, baik dari segi pengembngan sarana, prasarana dan individual sebagai masyarakat yang berada pada posisi yang menentukan.
Untuk penelitian ini digunakan methode deskriftif, maksud metode ini digunakan sebab maslahah yang akan diteliti adalah masalah yang aktual, yang terjadi dimasa sekarang, selainitu digunakan pula methode literatur dengan tujuan untuk menginpentarisir dalil-dalil dari al-quran, as-sunnah dan dari buku-buku yang relavansinya dengan permasalahan yang akan di teliti, adapun alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan quesiner, setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan mnggunakan analisis kwalitatif, yaitu mengambil presentase secara logik dari data yang masuk dalam tabel-tabel.