PENERAPAN PINSIP-PINSIP AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN ZAKAR INFAK DAN SHADAQAH

Isalam sebagai pendoman hidup manusia tidak hanya mengatur ibadah ritual, tetapi lebih jauh lagi bahawa aturan lingkup yang mencakup segala aspek kehidupan. Tidak terkecuali aspek ekonomi yang memang dirasakan sangat menyentuh pada kesejahteraan manusia saat ini.
Demi mendukung peningkatan tarap hidup umat manusia itu lah agama islam memberi jalan melalui program zakat infak dan shadaqah.
BAZIS adalah salah satu institusi keagamaan umat islam, didirikan dengan tujuan mulia yaitu mengalurkan sebagian harta kaum muslim kepada kaum muslim lainnya yang berhak menerimanya. Akan tetapi disisi lain program tersebut sering managerial, hingga proses pendistribusian.
Hambatan dalam proses pembukuan ini banyak di pengaruhi oleh kurang dioptimalisasikannya penggunaan pinsip-pinsip akuntasi dimana keberadaannya sangat sensitif. Akan tetapi hal ini berbeda dengan BAZIS kabupaten ciamis yang mengalami perubahan dari tahun ke tahunnya. Berubahan tersebut mengarah pada peningkatan dan pemantapan baik dari segi finansial maupun aspek adiministrasi.
Pemimpin ini beertujuan ingin mengetahui sejauh mana efektivitas pengelolaan BAZIS melalui pendekatan prinsip-pinsip akuntansi. Dalam hasil analisis akhir menentukan bahwa pinsip-pinsip akuntasi yang dimaksud sangat dibutuhkan yang bersifat adiministratif.
Pada analisi akhir penggunaan/penterapan pinsip-pinsip akuntansi pada BAZIS kabupaten ciamis menunjukan angkat mencapai 51% hingga 61,6% melalui item yang penulis sebar pada 60 responden yang menyatakan selalu melaksanakan dengan kategori baik.
Demikina halnya dengan efektivitas penterapan pinsip-pinsip akuntansi dalam pengelolaan ZIS tersebut menunjukan angka yang cukup siginifikan. Secara prosentatif angka mencapai 55% hingga 90% melalui item yang penulis sebar kepada 60 responden dengan populasi/sampel penelitian yang menyatakan selalu melaksanakan dengan kategori baik sekali.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah meliputi persiapan penelitian, dengan kegiatan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan sistem angket. Langkah selanjutnya pelaksanan penelitian dengan melihat langsung dan mewawancarai beberapa sumber informasi untuk ditemukan masalah yang diteliti.