Hubungan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa (Penelitian di Kelas V SDN 1 Cijeruk Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap)

Terdapat orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya karena orang tua tersebut kurang memahami dunia pendidikan sehingga akhirnya mengakibatkan rendahnya motivasi belajar anak. Juga tidak sedikit orang yang sukses dalam belajar dan pekerjaannya meskipun orang tuanya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ada pula siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah walaupun orang tuanya berpendidikan tinggi. Adanya kondisi tersebut menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian tentang hubungan latar belakang pendidikan orang tua dengan motivasi belajar siswa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah ; bagaimana gambaran tentang latar belakang pendidikan orang tua siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cijeruk ? Bagaimana motivasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cijeruk ? Bagaimana hubungan antara latar belakang pendidikan orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cijeruk ?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui latar belakang pendidikan orang tua siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cijeruk. Kedua, untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cijeruk. Ketiga, untuk mengetahui hubungan antara latar belakang pendidikan orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cijeruk. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelasional dengan pendekatan korelasi product moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukan; pertama, terdapat 28,6% orang tua siswa yang tingkat pendidikannya sangat rendah. 38,1% orang tua siswa yang memiliki tingkat pendidikan tingkat dasar. Kemudian terdapat 23,3% orang tua siswa dengan tingkat pendidikan cukup tinggi. Sisanya sebanyak 9,5% orang tua siswa mencapai tingkat pendidikan yang tinggi. Kedua sebanyak 28,6% siswa memiliki motivasi belajar sangat rendah. Motivasi belajar 33,3% siswa SD Negeri 1 Cjeruk adalah rendah. Sementara itu 19,05% siswa SD Negeri 1 Cijeruk memiliki motivasi belajar cukup tinggi. Sisanya sebanyak 19,05% responden memiliki motivasi belajar tinggi. Ketiga, terdapat hubungan yang antara variabel latar belakang tingkat pendidikan orang tua dengan variabel motivasi belajar siswa SD Negeri 1 Cijeruk. Besarnya koefisien korelasi antara variabel pendidikan orang tua dengan variabel motivasi belajar siswa adalah 0,511. Hasil pengujian hipotesis ditemukan nilai t hitung sebesar 2,591, sedangkan nilai t tabel pada tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (n-2) = 19 adalah 2,093. Dengan demikian nilai t hitung lebih besar daripada t tabel, sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat hubungan antara variabel latar belakang tingkat pendidikan orang tua siswa dengan variabel motivasi belajar siswa diterima.