SELISIH HARGA PADA BANDROL PRODUK DALAM PERSPEKTIF MUAMALAH

ABSTRAK

Perkembangan sekarang ini telah banyak muncul sebagai macam praktek jual beli diantaranya praktek jual beli yang ada diindomaret suryalaya yang mana praktek yang dilaksanakan diindomaret suryalaya akan yang dilaksanakan itu tidak diucapkan melainkan dengan mempernuat yang menunjukan ungkapan kerelaan.praktek jual beli seperti ini sudah ada sejak zaman dahulu dengan sebutan bai'al-mu'athah,yakni praktek jual beli modern dengan sistem harga pas.namun demikian,diindomaret suryalaya terjadi selilsih harga bandrol yang berada di kasir.

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli yang ada diindomaret suryalaya apakah pelaksanaan yang mereka pelaksanakan sudah sesuai dengan syarat dan rukun jual beli islam dan mengetahui bagaimana tinjaun hukum islam mengenai selisih pada bandrol produk.

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan(field reseach).jenis pendekatan yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu menekan kan analisis proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dan menggunakan logika ilmiah.metode pengumpulan data yang penulis digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi.setelah data tersebut penulis menganalisis dengan menggunakan metode deskrptif sosiologis.

dari hasil penelitian menunjukan bahwa selisih harga yang terjadi diindomaret disebablkan karena kelainan karyawann,kurang telitinya pembeli dan data harga yang bermasalah dari kantor pusat yang mengakibatkan akad tersebut menjadi tidak sah atau fashid,didalam islam jual beli gharar dilarang akan tetapi tidak semua gharar menjadi sebab pengharaman.

kesimpulan dari penelitian ini bahwa transaksi jual beli yang ada diindomaret suryalaya hukumnya termasuk jual beli fashid dan ditemukan adanya gharar didalamnya yakni dalam akad,akan tetapi unsur gharar yang ditemukan diindomaret suryala tidak menjadikan jual beli ini dilarang,karena unsur ghara yang ada pada jual beli ini termasuk gharar yang dibolehkan yang terpenting dalam jual beli diantara kedua belah pihak suka sama suka,saling ridha tidak ada paksaan.