PERAN PESANTREN TERHADAP PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA ( Penelitian di Pondok Pesantren Cikanyere Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis )

Masa remaja disebut juga masa adolesen yakni masa akhir usia kanak-kanak dan permulaan usia dewasa (berada kurang dari 12 tahun sampai 24 tahun) dan sekaligus merupakan masa transisi dimana segala sesuatu memungkinkan dapat mempengaruhinya. Dalam kondisi tersebut remaja memerlukan bimbingan, arahan dan tuntunan dari orang tua dan orang-orang disekitanya yang sudah lebih dewasa. Tidak sedikit para orang tua yang lebih memilih mempercayakan lembaga pendidikan islam atau pesantren untuk membing anak-anaknya agar agar kelak para remaja tersebut memiliki prilaku yang sesuai dengan ajaran islam ( akhlakul karimah) baik terhadap allah, manusia (guru, orang tua dan sesame) dan juga alam. Sebab remaja yang berakhlakul karimah akan mampu menjadi harapan masa depan agama, bangsa dan negara.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana peran pesantren terhadap kenakalan remaja, upaya-upaya yang dilakukan serta metode yang digunakan dalam membimbing para remaja di pondok pesantren cikanyere.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dengan menggunakan tehnik observasi, penyebaran angket, wawancara dan dokumentasi. Setelah semua data terkumpul, untuk memperoleh gambaran hasil penelitian, data yang masih bersifat kualitatif tersebut diolah menjadi data kuantitatif dengan digunakan rumus prosentase.
Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa peran pesantren terhadap penanggulangan kenakalan remaja di Pondok Pesantren Cikanyere desa Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis menunjukan peran yang sangat baik. Hal ini tergambar dalam jawaban responden terhadap angket dengan prosentase 75 % sampai dengan 100 % (cukup baik).