PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI MURABAHAH DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

ABSTRAK
Muhamad yuhyil izoma,PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI MURABAHAH DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

Keberadaan lembaga keuangan syariah memberi suntikan dalam perkembangan perekonomian di indonesia,terlebih keberadaan perbankan yang kian berkembang pesat,khususnya perbankan yang berlandaskan prinsip-prinsip islam.bank perkreditan rakyat syariah merupakan salah satu perbankan yang menerapkan prinsip-prinsip islam dalam setiap kegiatan transaksinya.kegiatan bank perkreditan rakyat syariah yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana.sejalan dengan kegiatan bank perkreditan rakyak syariah dalam pelaksanaan pembiayaan.hal yang sering menjadi kendala dalam kegiatan tersebut bialah telatnya nasabah dalam membayar angsuran [wanprestasi],dari hal tersebut maka timbulan persengketaan ekonomi syariah antara kedua pihak.sebagaimana persengketaan ekonomi syariah antara[PT.Bank perkreditan rakyat syariah al-wadiah]dengan nasabahnya di pengadilan agama kota tasikmalaya.
tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa wanprestasi di p engadilan agama,proses pnyelesaiannya dan dasar hukum dan pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tersbut.
penelitian ini bermuara pada pemikiran bahwa penyelesian sengketa sangatlah baru dengan sumber alquran dan hadist yang tidak di sajikan secara terperinci.namun,dalam hal tersebut penyelesaian sengketa haruslah terlaksana dengan sebaik mungkin yang berlandaskan nilai-nilai keadilan yang tentunya nilai tertinggi dalam islam.
metode yang di gunakan adalah deskriptif analisis content,yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis,faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang di selidiki.adapun tekhnik pengumpulan data adalah dengan cara wawancara,yaitu satu proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya[intervuewer]dengan pihak ditanya atau penjawab[interviewer]dengan cara di catat atau di rekam.analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif.
berdasarkan data yang didapati,disimpulkan bahwa persengketaan yang terjadi di antara kedua pihak murni kelalaian nasabah selaku debitur yang tak bisa menunaikan kewajibannya,kemudian dalam proses penyelesaiannya di pengadilan agama telah sesuai dengan mekanisme beracara di pengadilan agama sebagaimana tetruang undang-undang no.03 tahun 2006 tentang peradilan agama dan undang-undang no.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.dasar hukum pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara no.1062/pdt.G/2016/PA.Tmk adalah kompilasi hukum ekonomi syariah[KHES],KHUPerdata,yurisprudensi,undang-undang no.40 tahun 2007 pasal 98 tentang perseroan terbatas,fatwa dewan nasional syariah[DSN] dan herzien inlandsch reglement[HIR]dengan hasil putusan mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian dan membebankan kepada penggugat untuk membayar biaya perkara.