TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBINAAN NARAPIDANA DILEMBAGA PEMASYARAKATAN KUNINGAN

Sebagaimana diketahui bahwa sistem pemasyarakatan yang berlaku dewasa ini, secara konseptual dan historia sangatlah berbeda dengan apa yang berlakudalam sistem kepenjaraan. Asas yang dianut sistem pemasyarakat dewasa ini menempatkan narapidana sebagai subyek dan dipandang sebagai pribadi dan warganegara biasa serta dihadapi bukan dengan latar belakang pembalasan tetapi dengan pembinaan dan bimbingan. Peebedaan kedua sitem tersebut memberi implikasi pada perbedaan dalam cara-cara pembinaan dan bimbingan yang dilakukan,disebabkan perbedaan tujuan yang ingin dicapai.
Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pembinaan dan bimbingan pemasyarakatan haruslah ditingkatlkan melalui pendekatan pembinaan mental (agama, pancasila dan sebagainya ) mewarganegara yang menyakini dirinya masih memiliki potensi profduktif bagi pembangungan bangsa dan oleh karena itu mereka dididik (dilatih) juga untuk menguasai keterampilan tertentu guna dapat hidup mandiri dan berguna bagi pembangun. ini berarti, bahwa pembinaan dan bimbingan yang diberikan mencakup bidang mental keterampilan.
Dengan bekal dan mental keterampilan yang mereka miliki diharapkan mereka dapat berhasil mengintegrasikan dirinya di dalam masyarakat. semua usaha ini dilakukan dengan berencana dan sistematis agar selama mereka dalam pembinaan dapat bertobat menyadari kesalahannya dan bertekad untuk menjadi manusia yang berupa bagi masyarakat, negara dan bangsa.
Dalam melaksanakan sistem pemasyarakatan ini penyelenggaraan pembinaan terhadap narapidana dirasakan sangat fundamental dan menentukan bagi suksesnya tujuan sistem pemasyarakatan. karena dalam proses pembinaan terhadap narapidana dengan sistem pemasyarakatan ini didasarkan atas asa pancasila dan memandang terpidana sebagai mahkluk tuhan, individu dan anggota masyarakat, dimana terpidana ditumbuh kembangkan hidup kejiwaannya jasmaninya serta kepribadiannya.
Yang menjadi obyek sasaran utama pembinaan terhadap narapidana adalah aspek-aspek kejiwaan agar terbuka, jujur dan mau bekerja keras, disamping pembinaan terhadap hidup jasmaninya serta daya karyanya agar sehat, kuat dan mampu berdiri sendiri.
Dengan demikian bahwa pelaksanaan pembinaan narapidana dilembaga pemasyarakatan kuningan diharapkan selaras dengan hukum islam yaitu yang dilandasi dengan prinsip-prinsip sebagaimana terkandung didalam al-quran as-sunnah.