MODEL PSIKOTERAPI ISLAM DALAM PENANGGULANGAN KORBAN NAPZA

Penanggulangan terhadap penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba harus dilakukan secara integral dengan melibatkan keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, LSM, tenaga medis maupun organisasi-organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pembinaan remaja. Tidak kalah pentingnya dalam kaitan dengan pemberantasan dan penanggulangan ketergantungan narkoba adalah melalui pendekatan religius atau terapi agama.
Salah satu bentuk kepedulian terhadap kemajuan negeri ini dalam menanggulangi masalah penanggulangan NAPZA tersebut, Pondok Pesantren Suryalaya yang berlokasi di Desa Tanjungkerta Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya dibawah pimpinan K.H.A Shohibulwafa Tadjul Arifin memprakarsai pendirian “Pondok Remaja Inabah” yang menawarkan sebuah model psikoterapi dengan cara pendekatan diri kepada Allah SWT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Model Psikoterapi yang diterapkan di Pondok Reamaja Inabah XX, sehingga sampai sejauh mana dengan model yang diterapkan mampu menanggulangi korban Napza.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif , yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah yang diteliti secara terperinci, dalam hal ini adalah deskripsi Model Psikoterapi.
Dampak penyalahgunaan Napza mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kompleks, berpengaruh terhadap kesehatan mental, jiwa, sosial budaya, ekonomi, kriminalitas, dan politik. Pemulihan para korban tersebut perlu adanya psikoterapi dari bidang keagamaan. Psikoterapi secara Islami dapat menanggulangi permasalah apapun. Karena secara umum psikoterapi mempunyai fungsi yang sangat besar terhadap para korban. Penerapan kurikulum Inabah yang disusun oleh Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tadjul Arifin di Pondok Remaja Inabah XX berupa mandi taubat, shalat wajib dan sunat, talqin dzikir, dan riyadhoh-riyadhoh lainnya sangat memberikan hikmah yang sangat baik bagi para remaja yang sudah terjebak ke dalam korban Napza.