Maspun, Maspun (2008) KEDUDUKAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ENAM AZAS PERKAWINAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM. Diploma thesis, Institut agama islam latifah mubarokiyah.
cover.pdf
Download (60kB)
absrtak.pdf
Download (89kB)
bab 1.pdf
Download (54kB)
daftar pustaka .pdf
Download (38kB)
Abstract
Pendidikan adalah modal utama untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Dengan pendiidkan yang baik manusia dapat menjalani kehidupan dengan benar, teratur dan bernilai.
Orang tua terutama seorang ibu adalah mendidik utama bagi generasi suatu bangsa. Wanita memiliki peranan yang sangat vital dalam menentukan pendidikan baikdalam keluarga maupun masyarakat. Dialah manusia pertama yang mengajari anaknya makan dan minum, berbicara, berjalan dan berinteraksi dengan orang lain. Maka sudah sewajarnya apa bila seorang wanita mendapat penghargaan dan menghormataan setinggi-tingginya terutama dihadapkan anak dan keluarganya.
Berpangkal dari hal tersebut, maka seorang laki-laki dituntut untuk pandai memilih calon pasangan hidupnya, agar dikemudian hari tercipta keluarga yang harmonis penuh kasih sayang dan selalu dalam naungan riladan karunia Allah SWT.
Pembentukan sebuah keluarga di lalui lewat suatu ikatan perkawinan antara serorang laki-laki dan perempuan yang kemudian akan melahirkan beberapa anggota keluaraga lainya,dari sebuah keluaraga akan muncul sebuah masyarakat yang lebih besar.
Pada jaman jahiliah,wanita menempati posisi yang sangat rendah dibanding laki-laki.Wanita di perlakukan tidak wajar dan bahkan keji,merteka tidak diberi peluang untuk berkembang,tidak memiliki kebebasan untuk menentukan masa depan nya, bahkan keberadaanya sangan tidak di harapkan,padahal mereka lahir dari seorang perempuan.
Pada situasi seperti itu,islam datang dengan para digma baru bersifat universal,sehingga kedatanganya maupun merubah kondisi jahiliah kepada kondisi kehidupan manusiawi dan beradab.
Islam memberi peluang pada wanita untuk maju dan berkembang tanpa menapikan pitrahnya sebagi seorang istri bagi suami dan sebagai ibu bagi anak-anaknya.Islam telah mensejajarkan wanita dengan laki-laki dengan banyak hal.Sungguh suatu penghargaan yang sangat penomenal dan membanggakan.
Pada perkembangan selanjutnya setiap negara memiliki aturan perundang-undangan yang mengatur tata cara pernikahan yang berlaku di masing masing negara.Di indonesia dewasa ini berlaku undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam undang-undang tersebut wanita memiliki hak dan kewajiban yang setara dengan laki-laki.Disamping itu,karna penduduk indonesia mayoritas beragama islam,maka aturan hukum umat islam indonesia harus sejalan dengan hukum syari'at islam.Dengan demikian kedua peraturan tersebut harus berjalan berdampingan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Ekonomi Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 30 Mar 2023 02:28 |
Last Modified: | 30 Mar 2023 02:28 |
URI: | http://repository.iailm.ac.id/id/eprint/172 |