KEWABJIKAN NAFKAH IDDAH SUAMI KEPADA ISTRI YANG TELAH DICERAI

ABSTRAK

Asep Rosadi,Kewajiban Nafkah Iddah suami kepada istri yang telah dicerai(studi kasus di pengadilan agama tasikmalaya)bimbingan prof.Dr.Juhaya S.Praja dan R.Nurhayati.SH.MSI.

Skripsi ini mencoba mengkaji bagaimanakah kewajiban nafkah iddah suami kepada istri yang telah dicerai(studi kasus pengasilan agama tasikmalaya) yang merupakan kejadian yang sering terjadi di tenagah-tengah masyarakat kita.

metode yang digguanakan dalam penelitisn ini adalah studi pustaka dan metode research (file rearch).penggunaan metode ini di tunjukan kepada masalah yang ada pada masa sekarang yang aktual,selain it8u untuk melihat hasil yang terjadi pada saat itu.

konsep nafkah iddah dijelaskan dalam al-qur'an surat at thalak ayat 7,sedangkaan menurut perundang-undang dalam undang-undang perkawinan No. 1 tahun 1974 tentangghak kewajiban suami istri pasal 34 dimana,suami wajib melindungi istri dan memberi segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai kewajiban,istri wajib mengatur urusan rumah tangga dengan sebaik-bainya,dan jiksa suami atau istri melakukan kewajiban masing-masing dapat mengusulkan gugatan pengadilan.

pengambilan keputusan seorang hakim pengadilan agama kota tasikmalaya pada tahun 2008 dalam penyelesaian nafkah iddah sudah ada kesesuaian dengan hukum islam.akan tetapi ada beberapa kasus yang diputuskan tidak sesuai dengan hukum islam hal ini dikarenakan berbagai perimbangan-pertimbangan sehingga tidak merujuk kembali dengan hukum islam bahwa nafkah iddah dalam islam itu wajib dilaksanakan bagui suami yang bercerai dengan istrinya.