ETOS KERJA DALAM EKONOMI ISLAM (Persepektif ayat 105 surat at-taubah)

Salah satu pilar tegaknya ekonomi adalah kerja. Tanpa kerja, perkembangan ekonomi akan terhambat, dan lebih lanjut, akan mengakibatkan terhambatnya berbagai kegiatan manusia di berbagai bidang. Oleh karena itu, perlu dibangkitkan semangat kerja yang dilakukan oleh para pekerja melalui etos kerja yang baik.
Islam sangat menekankan umatnya untuk senantiasa bekerja. Di dalam ayat 105 surat at-taubah, Allah memerintahkan umat islam untuk senantiasa bekerja. Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang muslim diyakini sebagai sarana untuk membentuk keberadaan manusia, yang terkait dengan makna dan tujuan hidupnya yang lebih tinggi. Semakin giat kerjanya dan semakin mantap komitmen kerjanya, yaitu komitmen karena mengharap ridha Allah, maka akan semakin terangkatlah derajatnya, dan utusan-Nya juga orang-orang beriman menyaksikannya. Kemudian, pada hari kiamat nanti, amal-amal tersebut akan dinilai sebagi yang baik.
Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kerja dalam ajaran islam, dan untuk memahami prisip etos kerja perspektif ayang 105 surat at-Taubah. Dari penulisan ini diharapkan terbangun pemahaman etos kerja dikalangan umat islam, kemudian dapat membangkitkan semangat etos kerja di kalangan umaat islam, sehingga dapat melakukan kerja dengan komitmen yang benar dan optimal; juga diharapkan kerja bukan sebagi beban, tetapi sebagai ibadah yang berangkat dari makna dan tujuan hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan metode analisis isi (content analisys), yang merupakan penelitian agama. Analisis dilakukan atas buku-buku yang berhubungan dengan etos kerja, terutama tafsir-tafsir yang berhubungan dengan ayat 105 surat at-Taubah, seperti Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir Al-zahar. Buku-buku yang banyak penulis gunakan adalah buku muhamad sebagai seorang pedagang karya Afzalurrahman dan islam Doktrin dan peradaban karya Nurchlish Madjid.
Di dalam buku-buku tersebut dijelaskan, bahwa etos kerja harus berangkat dari cara pandang keislam yang disebut dengan iman. Iman menyatakan bahwa seseorang hendaknya berkerja karena mengharap perkenan Allah. Komitmen ini berimplikasi pada kerja yang dilakukan dengan optimal (ihsan). Apabila kerja telah dilakukan dengan komitmen dengan yang benar dan optimal, maka ia menjadi mukmin yang dicintai oleh Allah, dan inilah sebenarnya yang dikehendaki dari substansi ayat 105 surat at-Taubah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kerja merupakan anjuran yang amat penting di dalam al-Qur'an, sebagaimana dalam ayat 105 surat at-Taubah. Berkerja dengan komitmen yang benar dan ihsan, akan menjadikan Rasul-Nya sera orang-orang beriman melihat perkerjaan itu secara baik, di dunia dan di akhirat.