KAJIAN TERHADAP WASIAT WAJIBAH DALAM KOMPLIKASI HUKUM ISLAM DI INDONESIA

ABSTRAK

Agus wahyu.kajian terhadap wasiat wajibah dalam komplikasi hukum di indoneia.fak.syari'ah IAILM Suryalaya.
Wasiat wajibah merupakan masalah yang diikhtilafkan para ulama.menurut tinjauan para ulma,wasiat wajibah di pruntukan bagi cucu-cucu yang orang tuannya meninggal lebih dahulu dari kakenya.cucu-cucu tersebut berhak mendapatkan harta tirkah melalui lembaga wasiat wajibah,dengan putusan hakim.dalam K.H.I. Lembaga wasiat wajibah diperuntukan bgi anak angkat atau ayah angkat sebagai mana pasal 209 ayat 1 dan 2.maksud waiat wajibah tersebut,adalah untuk menghubungkan hubungan waris mewarisi antara keduannya.menurut fakta hukum terlihat adanya hubungan yang erat yang tidak dapat dipungkiri.ini berdasarkan adat di indonesia.sehingga sering terjadi anak angkat mewarisi harta peninggalan orang tua angkatnya.
penelitian i ni bertujuan untuk mengetahui bagaimana K.H.I dalam merumuskan wasiat wajibah,dasar hukum dan dasar pertimbangan dengan jelas bagaimana wasiat wajibah dalam K.H.I itu di tegakan.
metode yang di lakukan dalam metode ini adalah metode deskriftif,yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan kepada pembahasan masalah yang sedang berlangsung.juga di gunakan tekhnik book survey,yaitu mengkaji dan menelaah buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan.
Bahan rujukan yang di gunakan adalah kitab K.H.I sebagai pedoman utama,dan buku-buku yang sifatnya mendukung terhadap pokok permasalahan.
cara-cara K.H.I dalam merumuskan wasiat wajibah terlihat dari sikap para perumus dalam menegakan K.H.I. jalur yang di tempuh para perumus yaitu jalur pendekatan perumusan.pendekatan tersebut beroedoman kepada AL-QURAN dan sunah rosulullah saw.serta ra'yu melalui yurisprudensi,wawancara dan kompromi dengan hukum adat.dengan mengutamakan pemecahan problem masa kini, yang terjadi di masyarakat islam indonesia.
dasar hukumnya ialah INPRES NO.1 TAHUN 1991 dengan pertimbangan bahwa ULIL AMRI berhak untuk memutuskan perkara apabila di pandang adanya kemaslahatan yang harus di tegakan .berarti dengan keputusan ULIL AMRI tersebut dapat menghilangkah ikhtilaf.
kedudukan wasiat wajibah dalam K.H.I apabila di tinjau dari penegakan hukumnya sesuain dengan kaidah-kaidah yang di gariskan dalam AL-QUARAN dan sunnah,berarti keberadaanya dapat di terima menurut hukum islam.tetapi penafsiran untuk menyambungkan hubungan waris mewarisi,penulis kurang setuju karna menjauhi konsep hukum islam,dan lebih baik apabila hukum itu di tafsirkan sebagai suatu hadiah.