PENDAPAT UALAMA CISAGA TENTANG JUAL BELI RAMBUTAN DENGAN CARA DIBORONG

Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong menolong atau tukar menukar keperluan dalam seglaga urusan kepentingan, baik dengan jalan jual beli, sewa mnyewa, pinjam meminjam ataupun yang lainnya.
Salah satu bentuk jual beli adalah jual beli rambutan dengan cara diborong yang dilakukan oleh masyarakat Desa Cisaga Kecamatan Subang Kabupaten Subang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mngetahui praktek jual beli rambutan dengan cara diborong apa saja maslahat dan mafsadatnya dari praktek jual beli tersebut serta bagaimana tinjauan hukum islam terhadap praktek jual beli tersebut.
Dengan masalah diatas, ulama di Desa Cisaga terbagi kepada dua kelompok pendapat, yang pertama adalah kelompok yang membolehkan dan yang kedua adalah yang melarang, kedua kelompok tersebut masing-masing mengetahui nash-nash atau dalil-dalil baik dari al-quran maupun hadits, akan tetapi dalam hal pemahaman dan penafsirannya mereka berbeda.
Pnelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah dengan observasi, wawancara (interview) dengan masyarakat, para bandar dan para ulama di Desa Cisaga serta keputusan (book survey).
Setelah data0data terhimpun, kemudian data tersebut diolah, sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa pelaksaan jual beli rambutan dengan cara diborong di Desa Cisaga, menurut ulama yang membolehkan ternyata lebih kuat dan dapat diterima serta sesuai dengan syariat islam dibandingkan dengan kelompok ulama yamng melarang praktek jul beli tersebut.