PERAN TASAWUF DALAM MEMBENTUK KARAKTER REMAJA (Studi Kasus Di Dusun Godebag, Desa Tanjungkerta, Kec Pagerageung, Kab. Tasikmalaya)

Dewasa ini, kenakalan remaja telah menjadi penyakit ganas di tengah masyarakat, mengingat remaja merupakan bibit pemegang tampuk pemerintahan negara di masa depan. Lebih parah, berbagai kasus kenakalan remaja tersinyalir telah meresahkan masyarakat, semisal kasus pencurian, tawuran, narkoba, kasus asusila seperti free sex, pemerkosaan, bahkan pembunuhan. Ketiadaan karakter menjadi hal utama yang menyebabkan remaja menjadi apatis dan tidak terkendali. Masalah tersebut seakan menjadi momok menakutkan bagi para orang tua, maka dengan sendirinya mereka memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren.
Pondok Pesantren Suryalaya dengan Tharekat Qodiriyah Naqsabandiyah (TQN) memiliki metode penyadaran diri dalam arti menanamkan kesadaran akan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya diistilahkan dengan tazkiyatun nafsi atau pembersihan jiwa dari penyakit-penyakit atau kotoran hati agar terciptanya akhlakul karimah. Dalam upaya pembersihan jiwa itu dilakukan melalui: a) Takholli, b) Tahalli, c) Tajalli, dan d) Amaliah TQN Suryalaya.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui bagaimana peran tasawuf dalam membentuk karakter remaja pada masa kini, 2) Untuk mengetahui bagaimana peran tasawuf dalam menangani permasalahan-permasalahan kenakalan dikalangan remaja. Dalam melaksanakan penelitian digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, angket, dan studi kepustakaan serta menggunakan analisis statistik untuk data kuantitatif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, kemudian dapat ditarik kesimpulan: 1) Tasawuf memberikan pengaruh dalam terjadinya perubahan sikap (karakter) yang dirasakan oleh santri asing di Pondok Pesantren Suryalaya dari yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik. Sehingga peran tasawuf dalam melakukan pendidikan karakter bagi santri di Pondok Pesantren Suryalaya sangat dibutuhkan adanya, 2) Santri asing yang juga sekaligus santri binaan Pondok Inabah mengalami perubahan sikap yang diakibatkan dari penerapan metode Inabah yang dianggap positif terhadap penanggulangan narkoba khususnya, kenakalan remaja pada umumnya. Sehingga tasawuf berperan dalam memerangi kenakalan remaja.