TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BAGI HASIL PENGGARAP SAWAH DENGAN SISTEM MUZARA'AH DI DESA PURBARATU KEC,CIBEREUM KAB.TASIK

mubarok, ook (1995) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BAGI HASIL PENGGARAP SAWAH DENGAN SISTEM MUZARA'AH DI DESA PURBARATU KEC,CIBEREUM KAB.TASIK. Diploma thesis, institut agama islam latifah mubarokiyah.

[thumbnail of cover.pdf] Text
cover.pdf - Cover Image

Download (70kB)
[thumbnail of abstrak.pdf] Text
abstrak.pdf - Other

Download (118kB)
[thumbnail of bab 1.pdf] Text
bab 1.pdf - Published Version

Download (540kB)
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf - Bibliography

Download (80kB)

Abstract

ABSTRAK
OOK MUBAROK,TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BAGI HASIL PENGGARAP SAWAH DENGAN SISTEM MUZARA'AH DI DESA PURBARATU KEC,CIBEREUM KAB.TASIK

Muzara'ah adalah suatu istilah yang di pakai untuk suatu perjanjian antara petani yang bermufakat dengan pemilikan,ditanam dan hasilnya di bagi antara mereka secara paroan pada umumnya,atau duapetiga untuk pemilik tanah dan sepertiga untuk penggarap atau dengan cara lain asal tidak bertentangan dengan agama islam sedangkan mengenai benih untuk tanaman yang akan di tanami dalam hal ini adalah padi dari penggarap sawah,pemilik tanah yang menyediakan tanah yang siap di pakai,adajuga tanah yang perlu di olah dulu hal ini petani yang mengerjakannnya adapun mengenai biaya adalah hasil perjanjian ada yang dari pemilik tanh ada juga dari petani dan ada juga di bagi dua.tanah yang akan di garap sudah jelas keudukannya,jangan sampai tanah yang di persengketaan.
tujuan peneliatian ini yaitu untuk mengetahui kepastian hukum,juga ingin mengetahui masalah dan mafsadatnya praktek perjanjian bgi hasil penggarap sawah dengan sistim muzara'ah di desa purbaratu keacamatan ciberem kabupaten tasikmalaya.
penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa bagi hasil dengan sistim muzara'ah sudah jelas dan global dalam al-quran dan al-hadist namun yang lebih jelas dalam al-hadist karena pada zaman rasulullah saw.juga para sahabatnya.
agar masalah ini di ketahui masalah dan mafsadatnya serta hukumnya yang benar sehingga tidak adanya keraguan di dalam menjalankannya,dari berbagai pertimbangan maka penulis mengadakan wawancara dengan tokoh masyarakat yang sehari harinya sebagai petani juga yang mengurus keberadaan air persawahan[ulu ulu air]dengan para ulama dan aparat desa bahwa perjanjian bagi hasil dengan sistim muzara'ah ini tidak bertentangan dengan ajaran agama islam bahkan membantu pemilik tanah yang tanahnya tidak di tanami atau kurangnya penghasilan dari yang lain [kurang berhasil]disebabkan berbagai hal atau tidak ada waktu sama sekali untuk menggarap sawah.sebelum penggarapan di mulai harus jelas perjanjiannyajangan sampai ada yang merasakan di rugikan satu sama lainnya.
dalam hukum islam kebolehan perjanjian ini,selama tidak bertentangan dengan syara dan tidak saling merugikan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Ekonomi Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 08 May 2023 02:18
Last Modified: 08 May 2023 02:18
URI: http://repository.iailm.ac.id/id/eprint/318

Actions (login required)

View Item
View Item