TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GINJAL MANUSIA

Iskandar, Muhammad (1992) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GINJAL MANUSIA. Diploma thesis, institut agama islam latifah mubarokiyah.

[thumbnail of cover.pdf] Text
cover.pdf - Cover Image

Download (56kB)
[thumbnail of abstrak.pdf] Text
abstrak.pdf - Other

Download (94kB)
[thumbnail of bab 1.pdf] Text
bab 1.pdf - Published Version

Download (451kB)
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf - Bibliography

Download (193kB)

Abstract

Dengan semakin majunya riset ilmu kedokteran, semakin banyak saja a hal-hal yang dahulunya belum terjadi kini dapat terjadi. Kenyataan ini membawa dampak di dalam bidang hukum yang sebelumnya mungkin belum terpikirkan. Khusus dalam bidang transplantasi tubuh manusia makin lama makin menunjukan kemajuannya. Melihat kenyataan ini, permintaan organ tubuh manusia untuk ditransplantasikanyang jauh melebihi kesanggupan penyedian organ tubuh manusia maka terjadilah pemakaian prinsip ekonomi, persediaan sedikit dan permintaan yang tinggi mengakibatkan peluang untuk melakukan bisnis jual beli organ tubuh manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap jual beli ginjal manusia. Di samping itu untuk mengetahui tentang faktor-faktor penyebab terjadinya jual beli ginjal manusia.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam mengumpulkan datanya, digunakan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Analisis data yang digunakan dengan melakukan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menguraikan keberadaan hukum islam terhadap tinjauannya kepada masalah jual beli organ tubuh manusia khususnya ginjal manusia; faktor-faktor penyebab terjadinya jual beli ginjal manusia, sehingga dapat diketahui bagaimana sebenarnya pandangan hukum islam terhadap masalah jual beli ginjal manusia.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli organ tubuh manusia khususnya ginjal manusia hukumnya adalah mubah beralasan anatara lain kepada qaidah fiqh :"jika ada dua bahaya/resiko yang saling berhadapan maka didahulukan bahaya yang paling ringan". Dalam hal ketentuan hukum ini akan bertahap-tahap artinya yang tadinya hukumnya mubah, misalnya, suatu ketika akan menjadi sunnah. Demikian pula yang tadinya sunnah akan meningkatkan menjadi wajib, dan bahkan akan dapat berubah menjadi haram. Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien yang membutuhkannya.
Adapun pendonoran secara suka rela menurut tinjauan hukum islam adalah diperbolehkan sepanjang tidak dimudaratkan dan memudaratkan dan juga mengikuti batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh syara' serta tidak melampauinya sehingga tidak merusak dan membinasakan diri sendiri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Ekonomi Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 09 May 2023 03:27
Last Modified: 09 May 2023 03:27
URI: http://repository.iailm.ac.id/id/eprint/328

Actions (login required)

View Item
View Item