METODE DA'WAH PARA MUBALIG DALAM PENGAJIAN RUTIN DI DESA PAGERAGEUNG KECAMATAN PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA

Pelaksanaan pengajian (da'wah) di desa pagerageung kecamatan pageeageung di dalam programnya selain membina masyarakat dalam mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di aherat yang di ridlahi allah swt.Juga berusaha menarik minat masyarakat banyak kepada pengajian (da'wah) di desa pagerageung. Akan tetapi pada kenyataanya serta di dalam pelaksanaannya menganai da'wah (pengajian) di desa tersebut kurang berhasil dan belum sesuai dengan apa yang menjadi harapan seluruh warga masyarakata, karena baik metode maupun materi pengajiannya yang tradisional serta materi-materi pengajkian yang disajikan oleh para mubalig yang selalu mendalami mengenai ilmu-ilmu agama dan jarang sekali mengenai ilmu pengetahuan yang lainnya karena materi serta metode yang tradisonal mengakibatkan para peserta pengajian serta merasa jenuh, bosan dalam mengikuti pengajian tersebut (pengajian rutin).
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui metode apa yang dipergunakan, materi apa yang disampaikan oleh para mubalig desa tersebut dan motivasi yang mendorong diadakannya pengajian rutin tersebut.
Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa da'wah (pengajian) akan dipengaruhu oleh penggunaan metode logi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan era globalisasi atau perubahan dan tuntuan zaman.
Untuk membuktikan hipotensis yang telah dirumuskan penulis telah mengadakan observasi kweloaksi penelitian, serta telah menyebarkan sejumlah angket kepada peserta pengajian dan wawancara kepada tokohg masyarakat, para mubaligh serta para pemerintah desa. untuk pengelolaannya data yang penulis gunakan adalah sekala prosentase dengan rumusnya sebagai berikut: x = f_x x 100%.
Dari hasil penelitian tersebut, dapat di[peroleh suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan da'wah (pengajian) di desa pagerageung masih belum dapat sesuai dengan apa yang menjadi harapan bersama, karena kalo kita melihat bahwa para mubalig yang ada di desa pagerageung adalah nereka yang mngelola dan sesepuh dari pada pondok-pondok pesantren, sehingga metode maupun materi yang sering kali disajikan kepada peserta pengajian adalah mengenai ilimu-ilmu agama dan jarang bahkan tidak sama sekali mengenai ilmu pengetahuan lainnya, sehingga diantara peserta pengajian sering merasa bosan, kesal dan bahkan monoton.
Juga melaksanakan da'wah (pengajian) di desa pageeageung masih adanya faktor-faktor lain yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pengajian rutin dan da'wah p[ada umumnya, sehingga masyarakat desa tersebut belum sepenuhnya menyadari arti pentingnya da'wah dalam hidup dan kehidupan umat manusia di dunia ini.