AKTIVITAS DAKWAH AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH TERHADAP MASYARAKAT DI KOTA ADIMINSTRATIF PURWOKERTO

Aktivitas dakwah merupakan kewajiban umat islam pada setiap situasi dan kondisi. dalam prakteknya, masalah dakwah tidak lagi sebagai buah bibir namun sudah menjadi buah pikir yang serius, baik dalam diskusi, seminar, dan sebaginya. maka kativitas dakwah tidak hanya terpokus pada satu model saja (bil-lisan), namun juga dengan menggunakan model lain yang relevan dengan kondisi sekarang yaitu kegiatan dakeah dalam bentuk amal nyata, sehingga secara langsung hasilnya dapat dirasakan masyarakat. permasalahannya adalah bagaimanakah aktivitas dakwah al-irsyad al-islamiyah di kota administratif purwokerto? apa saja faktor pendukung dan penghambatnya.
Tjuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang aktvitas dakwah al-irsyad al-islamiyah di kota administratif purwokerto serta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya dalam merealisasikan aktivitas dakwhanya.
Landasan teoritis yang menjadi asumsi dalam penelityian ini adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa kativitas dakwah akan berhasil bila dilaksanakan sesuai dengan profesialisme kerja dan kebersamaan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang berusaha menjawab peremasalahan aktual dengan jalan memaparkan, mengumpulkan data, dan kemudia melakukan analisis data untuk membuat kesimpulannya. tekinik penguimpulan data dilakukan dengan menggunakan obervasi di lokasi penelitian, wawancara kepada sumber data yaitu para pengurus al-irsyad al-islamiyah cabang purwokerto, serta teknik dokumentasi yaitu untuk mendapatkan struktur organisasi dan berbagai hal yang berkenaan dengan al-irsyad al-islamiyah.
Hasil pengelolaan data menunjukan bahwa aktivitas al-irsyad al-islamiyah di kota administratif purwokerto antara lain meliputi; dakwah terhadap kaum dhu; afa, dakwah terhadap generasi muda, dakeah tyerjhadap kaum ibu, dakwah terhadap masyarakat umum. adapun faktor-faktor pendukungnya adalah stok dana yang cukup serta pasilitas yang memadai adapun faktor-faktor penghambatnya adalah adanya pengurus yang kurang aktif dengan kesibukannya, serta kurangnya profesionalisme kerja.