MANAJEMEN DAW'AH ISLAM

Organisasi nahdatul ulama sesuai dengan khitahnya sebagai persarykatan memilih dan menetapkan diri sebagai gerakan amar ma'ruf nahyi mungkar dalam masyarakat unruk mengidentasikan masalah, menyusun rancana, mengorganisir pelaksanaan daw'ah, mengawai dan mengendalikan dan memerlukan kealian manajemen. Namun dalam efektifitas dan efesiensinya tidak seperti apa yang diharapkan. Kegiatan itu tidak menampung akibat dari segala perubahan yang selalu terjadi. Pimpinan tidak melakukan analisis sampai sejauh mana perubahan itu akan memepunyai dampak positif atau negatif terhadap kelangsungan daw'ah, tidak adanya konsolidasi antara pimpinan dan anggotanya, sehingga mengakibatkan organisasi nahdatul ulama di desa cisalak dalam menerapkan fungsi manajemen mengalami hambatan. Adapun tujuan penelitian ini dalah untuk mengetahui proses. Penerapan fungsi manajemen daw'ah islam, hambatan-hambatan yang dihadapi oleh nahdatul ulama desa cisalak dan untuk mengetahui usaha-usaha yang ditempuh dalam menggulangi hambatan itu. Penelitian ini dilakukan dengan cara: 1) menentukan lokasi yang dijadikan objek penelitian, yaitu mahdatul ulama di desa cisalak subang 2) menentuan sumber data yang bersifat teoritis. 3) pengumpulan data yang meliputi menerapan fungsi manajemen, hambatan-hambatan yang dihadapi oleh nahdatul ulama desa cisalak dan usaha-usaha yang ditempuh dalam menggulagi hambatan-hambatan tersebut serta mengadakan analisis data.
Penelitian ini pertitik tolak dari permikiran daw'ah islam, amar ma'ruf adalah perjuangan yang berat, sebab kehidupan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai bahan dan perrencanaan yang matang bagi keberhasilan daw'ah.
Dalam pelaksanaan daw'ahnya organisasi nahdatul ulama didesa cisalak bertujuan untuk membangun masyarakatnya baik segi mental spiritualnya ataupun segi fisiknya yang mendapatkan ridho allah swt. Secara oprasionalnya strategi daw'ah amar ma'ruf melalui daw'ah bil qoul dan bil hal.
Nahdatul ulama cisalak subang dalam melakukan daw'ahnya mengalami hambatan sehingga daw'ahnya mengalami kemunduran. Pimpinan organisasi tidak melakukan analisis terhadap berbagai kesempatan, tantangan, hambatan dan ancaman yang dihadapinya serta kurang mampu merencanakan dan mewujudkan perubahan secara internal dalam tubuh organisasi.