STUDI KOMPARATIF TENTANG KETAATAN MELAKUKAN IBADAH SHALAT WAJIB ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN DI MD DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI (Penelitian di SDN 3 Susukan Cipicung Kuningan)

Salah satu faktor penunjang ketaatan melakukan ibadah shalat wajib dapat dilihat setelah siswa mengikuti pendidikan di madrasah diniyah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang ketaatan melakukan ibadah shalat wajib antara siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Susukan yang mengikiti pendidikan di Madraasah Diniyah Al-Husna dengan siswa yang tidak mengikuti pendidikan di Madrasah Diniyah Al-Husna. Penelitian bertolak dari pemikiran, bahwa jika siswa mengikuti pendidikan di madrasah diniyah maka semakin taat dalam melakukan shalat wajib. Suatu pendidikan madrasah yang terpenting adalah pembinaan jiwa beragama dan akhlak anak didik dari mulai tatakrama, sopan santun, cara bergaul, cara berpakaian, cara bermain yang tidak bertentangan dengan dengan ajaran-ajaran Islam. Disamping itu pendidikan ibadah shalat menjadi perhatian madrasah.
Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriftif jenis korelasional. Dan data selanjutnya dari hasil obserfasi, wawancara, dokumentasi internet dan teknik kepustakaan. Sedang untuk menguji hipotesis diaplikasikan model statistika non parametik dengan korelasi rank spearman (rs).
Hasil penelitian menunjukan bahwa medial untuk variable (X) = 54.5 berada pada klasifikasi cukup efektif dan median untuk variable (Y) = 51.17 juga berada pada klasifikasi cukup efektif. Ini menunjukan bahwa ketaatan melakukan ibadah shalat wajib antara siswa yang mengikuti pendidikan di madrasah diniyah dengan yang tidak mengikuti dibuktikan dengan angka korelasi rs = 0.79 yang berada diantara 0.61 – 0.80 klasifikasi tinggi dengan derajat determinasi antara variable (X) dengan variable (Y) 0.792 = 0.6241 x 100% = 62.41%. Hal ini berarti bahwa ketaatan melakukan ibadah shalat wajib sebesar 62.41% ditentukan oleh pendidikan madrasah diniyah. Adapun uji signifikan terbukti t hitung (6.82) > t tabel (1.70) sehingga H1 diterima H0 ditolak.
Kenyataan ini memberikan kesimpulan bagi penulis bahwa terdapat kontribusi yang tinggi dari pendidikan agama di madrasah diniyah terhadap ketaatan melakukan ibadah shalat wajib bagi siswa yang mengikuti pendidikan di madrasah diniyah tersebut.