PERAN WALI PEMBIMBING KELAS IX DALAM MEMOTIVASI PESERTA DIDIK, KORELASINYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.

ABTSRAKSI
EVA RAHMAYANI. PERAN WALI PEMBIMBING KELAS IX DALAM MEMOTIVASI PESERTA DIDIK, KORELASINYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.
Penelitian ini bertolak pada fenomena yang terjadi di Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang Subang. Yakni kelas IX A yang semestinya mempunyai motivasi belajar tinggi. maiah mempunyai motivasi belajar rendah Sebaliknya, kelas IX B yang biasanya bermotivasi rendah, malah mempunyai motivasi belajar tinggi. Hal ini diduga akibat kekurang optimalan peran wali pembimbing kelas IX dalam memotivasi peserta didik.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kenyataan mengenai, sejauh manakah peran wali pembimbing kelas mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
Dasar penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa siswa selain membutuhkan motivasi intrinsik, mereka juga membutuhkan motivasi ekstrinsik yaitu yang bersumber dari luar diri individu. Menurut pengamatan penulis, motivasi ekstrinsik ini dapat diperoleh dari peran seorang wali pembimbing kelas. Keaktifan wali pembimbing kelas dalam memberikan bimbingan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa bimbingannya. Adapun bimbingan yang dapat dilakukan oleh wali pembimbing kelas di antaranya seperti, memberikan mesuban dan nasehat, mengontrol kegiatan belajar malam dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah, semakin besar peran seorang wali pembimbing kelas dalam memotivasi siswa, maka semakin tinggi pula tingkat motivasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin rendah peran wali pembimbing kelas dalam memotivasi, maka akan semakin rendah pula tingkat motivasi belajar peserta didik
Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Wali pembimbing kelas IX Pondok Pesantren Darussalam telah melakukan tugasnya dengan baik, hal ini terbukti dari hasil wawancara antara penulis dengan responden yang menunujukkan bahwa 4 dari 6 responden memilih wali pembimbing kelas sebagai sumber motivasi ekstrinsik (motivator). Adapun motivasi siswa kelas IX Pondok Pesantren Darussalam dapat dinilai tinggi dan merata di setiap kelasnya, hal ini terlihat dari prestasi yang diraih dan keaktifan dalam mengikuti setiap kegiatan. Sedangkan korelasi peran wali pembimbing kelas dengan motivasi belajar siswa sangatlah erat.