ENGARUH METODE PENDIDIKAN INABAH TERHADAP PENYEMBUHAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Penelitian di Pondok Remaja Inabah VII Rajapolah Pondok Pesantren Suryalaya)

ABSTRAK. WIDYA HELDA : PENGARUH METODE PENDIDIKAN INABAH TERHADAP PENYEMBUHAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Penelitian di Pondok Remaja Inabah VII Rajapolah Pondok Pesantren Suryalaya). Adapun metode pendidikan yang diterapkan di Inabah VII dibagi tiga yaitu metode pokok (talqin, dzikir, sholat, mandi malam), Metode penunjang (puasa) dan metode terapi kerja. Pendidikan ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan yang ada di inabah, untuk mengetahui bagaimana proses penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika dan untuk mengetahui sejauhmanakah pengaruh metode pendidikan inabah dalam penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika dapat dilakukan dengan beberapa metode pendidikan inabah. Secara umum operasional penelitiannya, penulis menggunakan metode deskriptif, karena metode ini dipandang dapat memenuhi hubungan antara dua fenomena beserta pengaruhnya. Secara khusus alat pengumpul datanya, penulis menggunakan teknik. Teknik yaitu observasi, wawancara, studi literatur dan angket. Teknik-teknik tersebut digunakan dengan harapan memperoleh data yang saling mendukung pada sampel penelitian, yaitu 20 orang remaja Inabah VII Rajapolah Pondok Pesantren Suryalaya. Adapun hipotesis kerja yang dirumuskan adalah pengaruh metode pendidikan inabah terhadap penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika, maka analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi Rank Kendall. Dari data yang di dapat setelah diolah dan dilakukan analisis diperoleh hasil sebagai berikut: Median (Me) untuk variabel X (pengaruh metode pendidikan inabah) sebesar 71,3 berada pada klasifikasi cukup/sedang dan Median (Me) untuk variabel Y (Penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika) sebesar 71,5 berada pada klasifikasi cukup baik. Sedangkan korelasi / hubungan antara variabel X dengan variabel Y diperoleh Zhitung (6,9) ≥ Ztabel (3,84), ini berarti hipotesis dapat diterima atau antara variabel X dengan variabel Y terdapat hubungan yang jelas/ signifikan.