Usaha Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Kepribadian Siswa (Penelitian di SDN Cisontrol 4 Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis)

ABSTRAK. TJARWA S: Usaha Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Kepribadian Siswa (Penelitian di SDN Cisontrol 4 Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis). Guru Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam pendidikan. Maka usaha/peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam proses pendidikan adalah bertanggung jawab dalam pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam juga bertanggung jawab terhadap Allah SWT. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui model persiapan mengajar, metode pengajaran, kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam. Dan usaha guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian siswa. Penelitian ini bertolak dari pemikiran, bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam mayarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan datanya menggunakan langkah-langkah seleksi data, mengklasifikasi data, tabulasi data, dan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa model persiapan guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian siswa adalah mempelajari dahulu bahan yang akan diajarkan serta mencatat hal-hal penting yang perlu disampaikan. Selain dari buku pelajaran, juga mencari bahan pelajaran dari sumber lain sebagai pelengkap. Metode pengajaran yang di lakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam adalah dengan cara ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Dan kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian siswa, antara lain; waktu yang sediakan hanya dua jam pelajaran; materi pendidikan agama Islam, termasuk bahan ajar akhlak, minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasan (psikomotorik); kurangnya keikutsertaan guru lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari; lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif; minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan. Usaha guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian siswa diantaranya dengan langkah-langkah : meintegrasikan dalam pelajaran PAI di sekolah, mengharuskan siswa untuk mengikuti sekolah agama, memberikan tauladan dalam kehidupan sehari-hari, dan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuan guru.