DAKWAH RASULULLAH SAW PADA PERIODE MEKAH DAN MADINAH

ABSTRAK

Dakwah Rasulallah Saw., pada Periode Mekah dan Madinah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dakwah Rasulallah Saw., menurut History Islam (Periode Makkah-Madinah) penelitian telaah pustaka dengan metode deskriptif ini menggunakan literatur sebagai alat pengumpul data. Analisis yang digunakan adalah analisis reduksi data, penyimpanan data dan penarikan kesimpulan. Rasulallah Saw., adalah seorang pemimpin agama dan pemimpin negara yang mempunyai kepribadian terpuji. Beliau adalah panutan terbaik (uswatun hasanah) bagi umat muslim diseluruh dunia. Melalui organisasi dakwah islamiyah, Rasulallah Saw., mampu mengubah jalannya sejarah dan jahiliyah (pra islam) menuju masa peradaban Islam. Dakwah Rasulallah Saw., bersifat majemuk sebagai unsur mutlak membangun pemerintahan islam di Madinah, dimana komonitas penduduk Madinah bersifat plural. Kemajemukan di Madinah tercermin dengan adanya perbedaan agama. Suku maupun golongan dan untuk mewujudkan toleransi antar sesama melalui organisasi dakwah islamiyah.
Keberhasilan Rasulallah Saw., dalam membangun pemerintahan ditandai dengan dibuatnya piagam Madinah sebagai Undang-Undang yang mengatur komunitas penduduk Madinah yang plural. Hal itu tidak terlepas dari upayanya dalam memperjuangkan dan mendawahkan islam, sehingga beliau dikenal sebagai Rasulallah Saw., yang amat diseganai dan mendapat simpati dari umat Islam di Makkah-Madinah pada saat itu dan dunia Islam pada umumnya. Hasil peneltian ini dapat disimpulkan bahwa, Rasulallah Saw., merupakan Rasul, pemimpin agama serta pemimpin agama yang telah memberikan teladan agama yang baik dalam aktivitas dakwah Islamiyah bagi umat Islam di Makkah-Madinah dan seluurh umat islam di dunia pada umumnya. Pokok pikiran Rasulallah Saw., dalam dakwah terletak upaya bagaimana mentransformasikan Islam kepada semua sisi kehidupan yang pluralistik. Dakwah Rasulallah Saw., pada prinsipnya berintikan pada suatu keingingan yaitu terbangunnya sebuah kehidupan yang Islami dengan toleransi di muka bumi ini diawali dari tingkat individu, keluarga, masyarakat, pemerintah sampai pada tingkat peradaban yang diakhiri dengan kembalinya kepemimpinan ditangan umat muslim. Untuk mewujudkannya ada tiga tahapan yang harus dilakukan yaitu ta’rif (tahapan seruan, pengenalan, penyebaran fikrah dan menyampaikannya kepada seluruh lapisan masyarakat), taksin (menyeleksi pendukung, mempersiapkan pasukan dan memobilisasi shof dari kalangan para mad’u) dan tanfidz (tahap aksi dan produksi). Dakwah yang dijalankan oleh Rasulallah Saw., mempunyai ciri-ciri tersendiri, hal ini sebagai manifestasi terhadap dakwah yang dilakukannya.