Manakiban Sebagai Metode Dakwah Thoriqot Qodiriyyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya (Penelitian Di Dusun Ciceuri Desa Ciomas Kec. Panjalu Kab Ciamis).

ABSTRAK
Ahmad Sayuti , Manakiban Sebagai Metode Dakwah Thoriqot Qodiriyyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya (Penelitian Di Dusun Ciceuri Desa Ciomas Kec. Panjalu Kab Ciamis).
Dalam dunia Thoriqot manakiban adalah buku catatan riwayat hidup seseorang Syekh Thoriqot yang memaparkan kisah-kisahnya yang ajaib dan bersifat menyanjung (hagiografis) dengan menyertakan ikhtisar hakikatny, legenda, kekeramatannya dan nasehat-nasehatnya. Dari sekian banyak manakib di Indonesia terutama salah satunya adalah manakib Syekh Abdul Qodir al-jaelani qoddasallohu sirrohu. Bagi ikhwan yang sedang mengamalkan ajaran TQN Pondok Pesantren Suryalaya terdapat tiga amalan pokok yang harus dilaksanakan yaitu amalan harian (dzikrulloh), amalan mingguan (khotaman) dan amalan bulanan (manakiban). Bagi para ikhwan TQN Pondok Pesantren Suryalaya yang ada di Dusun Ciceuri Desa Ciomas Kec. Panjalu melaksanakan manakiban Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani qoddasallohu sirrohu mempunyai tujuan yang jelas yaitu untuk mengharapkan Rahmat Karunia Alloh, keberkahan dan kifarat dari berbagai dosa.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh; (1) Ingin mengetahui Bagaimana pelaksanaan manakiban di Dusun Ciceuri Desa Ciomas. (2) Ingin mengetahui apa nilai-nilai dakwah yang terkandung di dalam manakiban di Dusun Ciceuri Desa Ciomas. (3) Ingin mengetahui apa faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan manakiban sebagai metode dakwah di Dusun Ciceuri Desa Ciomas. (4) Ingin mengetahui bagaimana dampak sosial ekonomi, politik, budaya dari pelaksanaan manakiban terhadap Masyarakat Dusun Ciceuri Desa Ciomas. Lokasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah Dusun Ciceuri Desa Ciomas Kec. Panjalu dan masyarakat sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitiain ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data yang dideskrifsikan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 1993:3). Dengan melalui observasi, intervie dan literatur.
Setelah data-data yang ditemukan di lapangan terkumpul penulis mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan manakib di Dusun Ciceuri Desa Ciomas hampir seluruhnya sesuai dengan maklumat dari Majlis Ilmu dan Dakwah nomor 005/MID/76 dan maklumat dari Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya tanggal 13 Maret yang isinya tentang tata tertib pelaksanaan manakib yang isinya meliputi pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Quran, pembacaan tanbih (wasiat Syekh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad atas murid-muridnya), pembacaan manqobah (manakib) Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani qs, dakwah atau tabligul Islam oleh mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya dan di akhiri dengan pembacaan Sholawat Bani Hasyim. Kemudian manakiban itu sendiri yang menjadikan sebagai metode dakwah TQN Pondok Pesantren Suryalaya.